Noreh Atau Nyadap Karet Menjadi Kebiasaan Pagi Hari Kebanyakan Masyarakat Melawi

  • Bagikan
Potret Kebun Karet Masyarakat

MELAWI TERKINI – Kabupaten Melawi  salah satu Kabupaten di Kalimantan Barat, Dilihat dari letak geografisnya, Melawi berbatasan dengan Kabupaten Sintang di sebelah utara, Provinsi Kalimantan Tengah di sebelah selatan, Kabupaten Sintang dan Ketapang di sebelah barat, serta Provinsi Kalimantan Tengah di sebelah timur. Masyarakat di wilayah ini sangat ramah sekali, dan masih kental dengan budaya lokal. Perlu kita ketahui ada kebiasaan pagi hari masyarakat Melawi yang sangat membuat hati rindu dengan kampung halaman apalagi bagi anak rantau.

Kabupaten Melawi memiliki tiga sungai membentang di wilayah tersebut di antaranya, yaitu Sungai Kayan,Sungai Melawi dan Sungai Pinoh. Dan Nanga Pinoh Sebagai ibukotanya. Nah ngomongin soal sungai ada juga kebiasaan pagi hari masyarakat Melawi yang berkaitan dengan sungai seperti mencari ikan.

Hutan dan pohon juga masih asri di wilayah ini, untuk pekerjaan yang mendominasi di Kabupaten Melawi ini ialah Noreh/menyadap karet. Tak hanya itu masih banyak lagi kebiasaan pagi hari masyarakat Melawi yang akan kita uraikan berikut ini.

Baca Juga : Perahu Ces Sungai Melawi, Transportasi Air Yang Laju Dan Trend

1. Menyadap Karet/ ‘Noreh’

Salah satu pekerjaan yang mendominasi di Kabupaten Melawi adalah Noreh, hampir disemua desa terdapat petani karet. Walaupun harga karet sangat anjlok sekali tapi mereka tetap semangat dan selalu berharap semoga harga karet secepatnya naik kembali. Biasanya petani karet turun ke kebun untuk noreh pada pukul lima pagi atau selepas subuh, udara sejuk nan bersih menjadi suatu energi segar yang masuk ke raga para petani, dan semangat untuk mencari rezeki selalu terpancar.

2. Nulak Jamban

Saat pagi hari biasanya jika air sungai surut drastis, maka masyarakat di bantaran sungai Melawi akan mendorong Jamban atau lantingnya agar tidak sangkut di pantai. Hal ini dilakukan rutin bagi masyarakat yang ada di bantaran sungai. Namun jika airnya hendak banjir atau pasang, maka yang dilakukan adalah sebaliknya yaitu merapatkannya kepantai dengan tujuan tidak terbawa arus sungai yang deras.

3. Nugau/ Bersantai

Kebiasaan ini sebenarnya jarang dilakukan, namun ketika memasuki musim penghujan apalagi hujan dipagi hari maka sebagaian masyarakat ada yang menunggunya dengan bersantai atau yang sering disebut Nugau. Mau noreh juga tidak bisa karena hujan, tapi ada juga yang memanfaatkan musim ini dengan nebas kebunnya.

  • Bagikan